Senin, 24 April 2017

[Book Review] Perempuan Berbahaya: Pelesiran yang Berubah Menjadi Tragedi







Judul: Perempuan Berbahaya (Dangerous Girls)
Pengarang: Abigail Haas
Penerbit: Penerbit Kosa
Tahun Terbit: Desember 2016
ISBN: 978-602-71220-6-2
Tebal: 372 halaman
Edisi: Paperback


Kami memulai tahun ketiga seperti raja-raja, seakan tidak ada apapun yang akan pernah bisa memisahkan kami.

Kami salah.



Anna dan pacar serta teman-temannya pergi ke Aruba, sebuah pulau di Belanda untuk berlibur, melupakan sejenak kehidupan nyata mereka yang penuh dengan pikiran tentang sekolah, kuliah, dan masa depan. Mereka bersenang-senang di pulau eksotis itu selayaknya remaja yang merasa bebas dari orangtua mereka.
Namun liburan itu berubah menjadi bencana saat sahabat karib Anna, Elise ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya. Elise dibunuh secara brutal oleh seseorang dan parahnya Anna serta pacarnya, Tate ditetapkan sebagai tersangka.
 Di negeri asing itu, Anna terjebak menjadi tersangka pembunuhan. Dia harus menghadapi persidangan-persidangan yang melelahkan jiwa dan raganya. Kehidupan pribadinya dikupas habis-habisan pada persidangan itu, foto-foto yang diunggahnya di media sosial dipelintir dengan konotasi yang mengarahkannya sebagai seorang yang tega membunuh sahabatnya sendiri. Tak hanya itu, tragedi tersebut juga menjadi sorotan dunia sehingga Anna harus pasrah dihakimi oleh publik.
 Anna semakin kehilangan harapan akan masa depannya, satu per satu rahasia mengejutkan mulai terkuak. Namun yang masih menyisakan tanda tanya, benarkah Anna yang membunuh Elise? Kalau bukan Anna, siapa orang yang tega membunuh gadis remaja itu dengan brutal?

Satu momen. Satu gambar. Sekilasitu saja yang diperlukan untuk membuat seseorang berpikir mereka tahu kebenarannya.


Saya secara tak sengaja menemukan keberadaan buku ini lewat review orang di goodreads terhadap satu judul buku lain. Ternyata, yang saya ketahui dari partner baca buku sakit saya: Mbak Vina, buku yang ditulis oleh Abigail Haas ini sudah diterjemahkan, bahkan Mbak Vina sendiri punya buku lain dari penulis sama yang sudah diterjemahkan juga oleh penerbit sama: Dangerous Boys. 

Nah, secara kebetulan juga saya menemukan versi terjemahan buku ini di toko buku kota saya, langsung deh tanpa pikir panjang saya bawa ke kasir dan bawa pulang.  Saya berhasil membaca buku ini seharian hingga larut malam sampai selesai. Review-nya aja yang saya tulis terlambat :”>

Ceritanya tak hanya seru dan bikin penasaran, tapi juga "melelahkan" batin. Baca buku ini, membuat saya merasakan kembali pengalaman ketika saya menonton miniseri HBO tentang ketidakadilan persidangan: The Night Of, juga versi serial UK-nya yang tak kalah bikin capek hati, Criminal Justice. Saya berhasil dibuat gemas sekaligus kesal terhadap beberapa tokoh tertentu, dan karena gaya penceritaan menggunakan sudut pandang pertama, mau tak mau saya ikut merasa frustrasi bersama Anna dalam menjalani persidangannya.

Semuanya tentu tak lepas dari kepiawaian sang penulis dalam menggambarkan emosi yang dirasakan Anna sehingga membuat pembacanya terlarut di dalamnya. Namun, yang cukup disayangkan adalah terjemahannya yang terasa kaku. Jika saja bukunya diterjemahkan dengan lebih luwes, pasti akan lebih mudah menikmati bukunya. Tapi hal tersebut saya rasakan hanya diawal-awal saja kok, semakin lama saya semakin terpaku pada kisahnya yang seru sehingga sedikit melupakan kekakuan terjemahannya.

Elemen penting dalam buku ini adalah endingnya. Mind-blowing banget! Jelas saya merekomendasikan buku ini buat para pencinta buku sakit di luar sana. Tapi kalau kamu termasuk dalam kategori pembaca perfeksionis yang akan menyerah baca buku terjemahan karena kurang sreg dengan terjemahannya, saya sarankan untuk membaca edisi aslinya saja ^^

Yang paling bikin betah baca buku ini adalah kisah-kisahnya yang dipecah dengan sub-bab yang singkat-singkat, dan alurnya juga acak. Kadang menceritakan tentang kejadian sebelum pembunuhan, tentang persidangan, tentang awal mula persahabatan Anna dengan Elise.

Kalau boleh mengkritisi satu hal lagi, saya kurang suka dengan pemilihan judul terjemahannya. Saya ngerti kalau judulnya ingin lebih spesifik lagi menunjuk satu “perempuan berbahaya”. Tapi, sebagai pembaca, saya menemukan justru ”girls” pada judul aslinya lebih tepat, karena di dalam buku ini “perempuan berbahaya”-nya lebih dari satu. Menurut saya “Cewek-Cewek Berbahaya” atau “Gadis-Gadis Berbahaya” akan jauh lebih cocok.


“Seberapa banyak kamu mencintaiku?”




2 komentar: